Beberapa waktu yang lalu saya mengevaluasi proses pekerjaan di TPS Line. Ternyata masih banyak air bececeran di area Surfacer Drying & Sanding dan di Masking Scuffing !!! Saya sempat bingung ada masalah apa?
Saya coba amati yang dilakukan oleh teknisi selama sehari penuh. Dan saya dapat jawabannya!
Ternyata ada 2 hal utama yang menyebabkan mereka kembali menggunakan air pada proses itu. Yang pertama adalah Tools & Equipment yang masih terus belum memuaskan teknisi. Sedangkan yang kedua adalah proses pekerjaan pada stall sebelumnya yang selalu meninggalkan "defect" sehingga harus diselesaikan secara instan dengan wet sanding.
Kalau masalah tools & equipment ternyata bukan hal yang mudah diselesaikan. Agak sulit mencari alat yang bagus dan selalu tersedia di pasaran. Pernah ada suplier yang menyediakan amplas yang bagus, tapi baru order 2 kali, barang sudah hilang lagi dari pasaran. Amplas kering yang digunakan sekarang desainya meneybabkan timbulnya swirl mark (sanding scratch). Dan penyerapan debu menurun sehingga proses menjadi lebih kotor.
Kebetulan sekali ada suplier (merk terkenal) yang bisa menyediakan amplas dengan spek yang sesuai dengan kibutahan dray sanding. Cuma harganya lumayan mahal juga.
Yang kedua, masalah proses pekerjaan juga agak unik. Proses wet sanding banyak digunakan pada saat pekerjaan bumper depan mobil yang usianya lebih dari 1 tahun dan belum pernah dicat. Akibat dari chipping yang merata di permukaan bumper. Pada proses pendempulan, teknisi hanya berfokus pada local defect, sehingga pada bagian lain dari bumper tidak diperhatikan. Setelah selesai di dempul, kemudian aplikasi surfacer, teknisi yang melakukan pengamplasan surfacer juga melakukan scuffing yaitu mengamplas semua bagian bumper. Pada saat itulah ditemukan defect yang sangat banyak di area bumper yang tidak cacat.
Untuk mengatasi masalah yang timbul setelah top coat, maka teknisi ini melakukan pendempulan ulang di area yang kecil-kecil (sedangkan di bengkel tidak menyediakan touch up putty / combi filler dempul 1 komponen) sehingga pakai dempul standar. Supaya amplasan tidak luntur (karena areanya yang kecil) maka dipakai amplas halus dan air.
Nah.... makanya SOP nya di evaluasi supaya sebelum masuk ke surfacer tidak ada chipping yang terlewat.
Senin, 16 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar