Seperti yang saya janjikan sebelumnya, maka pada tulisan ini saya akan memberikan tips untuk menilai hasil cat pada mobil setelah diperbaiki di bengkel pengecatan mobil.
Tips ini juga berguna bagi anda yang akan membeli mobil second.
Saat mengambil mobil kita yang selesai di cat di bengkel, kita tinggal lihat langsung pada area yang kita minta untuk dicat. Perhatikan hal-hal berikut:
1. Kesamaan warna dengan panel sekitarnya
Misalnya kita cat pintu depan kanan, maka kita bandingkan warna spakboard depan dan pintu belakang kanan. Cara memandangnya pun dari 3 sudut yang berbeda, dari sisi kanan, tepat didepan dan juga dari sisi kiri. sebaiknya dilihat secara kontinyu bergeser dari satu sisi ke sisi yang lain. paling mudah kita dapat membedakan tingkat terang/gelap. Selain itu periksa juga perbedaan warna di tempat teduh dengan di bawah matahari langsung.
2. Tekstur permukaan cat
Paling mudah adalah dengan melihat bayangan di panel mobil. garis tepi bayangan pasti bergelombang. Kita bisa melihat seberapa kasar gelombang di panel satu dengan yang lainya. Umumnya hasil cat pabrik memberikan kesan keriput halus seperti kulit jeruk, sedangkan di bengkel umunya lebih flat.
3. Kebersihan dan kerapihan
Karena proses pekerjaan pengecatan menggunakan bahan-bahan yang sifatnya partikel, maka sering ada kotoran yang menempel di berbagai area mobil kita. Periksa juga apakah ada debu cat yang menempel pada bagian lain yang tidak di cat.
Sekarang, kalau kita mau melihat sebuah mobil apakah pernah dilakukan pengecatan akan lebih sulit lagi menilainya. Karena kita tidak pernah tahu bagian mana yang sudah pernah di cat sebelumnya. Untuk tips yang satu ini akan saya bahas pada tulisan yang akan datang.
Rabu, 25 Maret 2009
Minggu, 22 Maret 2009
Menilai Kualitas Cat Mobil
Banyak teman dan tetangga yang menanyakan ke saya bagaimana menilai cat mobil. Terutama jika ingin membeli mobil second. Pertanyaan yang menurut saya agak sulit dijawab karena jawabanya cukup subyektif.
Untuk mendapatkan kesepahaman mengenai apakah warna antar bagian mobil belang atau tidak saja ukuranya sangat sulit. Ada yang mempunyai kemampuan melihat perbedaan warna yang sangat tipis. Yang paling mudah kita menyebutnya warna terlalu tua atau muda, terlalu terang atau gelap. Jika mengerti teori warna malah akan menunjukkan kecenderungan ke arah warna tertentu. Misalnya warna silvernya terlalu hijau (kalau yang begini agak sulit menjelaskannya)
Kondisi lingkungan saat pengamatan juga sasngat mempengaruhi. Saat mobil berada tepat dibawah matahari akan memberikan kesan yang berbeda saat mobil berada di tempat teduh. Karena warna adalah hasil memantulan cahaya, maka jumlah cahaya terpantul sangat berpengaruh.
Namun jika kita menilai sebuat cat, bukan sekedar perbedaan warnanya saja, tetapi juga tekstur cat apakah flat atau berjeruk, tingkat kekilapan (gloss), kebersihan cat (dari bintik), dan lain-lain.
Nah, kembali ke pertanyaan di awal tadi maka untuk menilai apakah cat mobil kita bagus atau tidak jawaban yang paling mudah adalah : lihat apakah cat kusam/tidak, teksturnya rata atau bergelombang, apakah ada bintik2 yang timbul di cat dn terakhir warna antar panel apakah ada selisih yang cukup jauh.
Lebih lanjut pertanyaanya adalah, bagaimana mengidentifikasi sebuah mobil perbah di cat dibengkel atau tidak? Ini sering dikaitkan dengan originalitas. terutama bagi yang mau beli mobil second.
Unutk itu saya akan jelaskan di topik berikutnya.....
Untuk mendapatkan kesepahaman mengenai apakah warna antar bagian mobil belang atau tidak saja ukuranya sangat sulit. Ada yang mempunyai kemampuan melihat perbedaan warna yang sangat tipis. Yang paling mudah kita menyebutnya warna terlalu tua atau muda, terlalu terang atau gelap. Jika mengerti teori warna malah akan menunjukkan kecenderungan ke arah warna tertentu. Misalnya warna silvernya terlalu hijau (kalau yang begini agak sulit menjelaskannya)
Kondisi lingkungan saat pengamatan juga sasngat mempengaruhi. Saat mobil berada tepat dibawah matahari akan memberikan kesan yang berbeda saat mobil berada di tempat teduh. Karena warna adalah hasil memantulan cahaya, maka jumlah cahaya terpantul sangat berpengaruh.
Namun jika kita menilai sebuat cat, bukan sekedar perbedaan warnanya saja, tetapi juga tekstur cat apakah flat atau berjeruk, tingkat kekilapan (gloss), kebersihan cat (dari bintik), dan lain-lain.
Nah, kembali ke pertanyaan di awal tadi maka untuk menilai apakah cat mobil kita bagus atau tidak jawaban yang paling mudah adalah : lihat apakah cat kusam/tidak, teksturnya rata atau bergelombang, apakah ada bintik2 yang timbul di cat dn terakhir warna antar panel apakah ada selisih yang cukup jauh.
Lebih lanjut pertanyaanya adalah, bagaimana mengidentifikasi sebuah mobil perbah di cat dibengkel atau tidak? Ini sering dikaitkan dengan originalitas. terutama bagi yang mau beli mobil second.
Unutk itu saya akan jelaskan di topik berikutnya.....
Senin, 16 Maret 2009
All About Dry Sanding
Beberapa waktu yang lalu saya mengevaluasi proses pekerjaan di TPS Line. Ternyata masih banyak air bececeran di area Surfacer Drying & Sanding dan di Masking Scuffing !!! Saya sempat bingung ada masalah apa?
Saya coba amati yang dilakukan oleh teknisi selama sehari penuh. Dan saya dapat jawabannya!
Ternyata ada 2 hal utama yang menyebabkan mereka kembali menggunakan air pada proses itu. Yang pertama adalah Tools & Equipment yang masih terus belum memuaskan teknisi. Sedangkan yang kedua adalah proses pekerjaan pada stall sebelumnya yang selalu meninggalkan "defect" sehingga harus diselesaikan secara instan dengan wet sanding.
Kalau masalah tools & equipment ternyata bukan hal yang mudah diselesaikan. Agak sulit mencari alat yang bagus dan selalu tersedia di pasaran. Pernah ada suplier yang menyediakan amplas yang bagus, tapi baru order 2 kali, barang sudah hilang lagi dari pasaran. Amplas kering yang digunakan sekarang desainya meneybabkan timbulnya swirl mark (sanding scratch). Dan penyerapan debu menurun sehingga proses menjadi lebih kotor.
Kebetulan sekali ada suplier (merk terkenal) yang bisa menyediakan amplas dengan spek yang sesuai dengan kibutahan dray sanding. Cuma harganya lumayan mahal juga.
Yang kedua, masalah proses pekerjaan juga agak unik. Proses wet sanding banyak digunakan pada saat pekerjaan bumper depan mobil yang usianya lebih dari 1 tahun dan belum pernah dicat. Akibat dari chipping yang merata di permukaan bumper. Pada proses pendempulan, teknisi hanya berfokus pada local defect, sehingga pada bagian lain dari bumper tidak diperhatikan. Setelah selesai di dempul, kemudian aplikasi surfacer, teknisi yang melakukan pengamplasan surfacer juga melakukan scuffing yaitu mengamplas semua bagian bumper. Pada saat itulah ditemukan defect yang sangat banyak di area bumper yang tidak cacat.
Untuk mengatasi masalah yang timbul setelah top coat, maka teknisi ini melakukan pendempulan ulang di area yang kecil-kecil (sedangkan di bengkel tidak menyediakan touch up putty / combi filler dempul 1 komponen) sehingga pakai dempul standar. Supaya amplasan tidak luntur (karena areanya yang kecil) maka dipakai amplas halus dan air.
Nah.... makanya SOP nya di evaluasi supaya sebelum masuk ke surfacer tidak ada chipping yang terlewat.
Saya coba amati yang dilakukan oleh teknisi selama sehari penuh. Dan saya dapat jawabannya!
Ternyata ada 2 hal utama yang menyebabkan mereka kembali menggunakan air pada proses itu. Yang pertama adalah Tools & Equipment yang masih terus belum memuaskan teknisi. Sedangkan yang kedua adalah proses pekerjaan pada stall sebelumnya yang selalu meninggalkan "defect" sehingga harus diselesaikan secara instan dengan wet sanding.
Kalau masalah tools & equipment ternyata bukan hal yang mudah diselesaikan. Agak sulit mencari alat yang bagus dan selalu tersedia di pasaran. Pernah ada suplier yang menyediakan amplas yang bagus, tapi baru order 2 kali, barang sudah hilang lagi dari pasaran. Amplas kering yang digunakan sekarang desainya meneybabkan timbulnya swirl mark (sanding scratch). Dan penyerapan debu menurun sehingga proses menjadi lebih kotor.
Kebetulan sekali ada suplier (merk terkenal) yang bisa menyediakan amplas dengan spek yang sesuai dengan kibutahan dray sanding. Cuma harganya lumayan mahal juga.
Yang kedua, masalah proses pekerjaan juga agak unik. Proses wet sanding banyak digunakan pada saat pekerjaan bumper depan mobil yang usianya lebih dari 1 tahun dan belum pernah dicat. Akibat dari chipping yang merata di permukaan bumper. Pada proses pendempulan, teknisi hanya berfokus pada local defect, sehingga pada bagian lain dari bumper tidak diperhatikan. Setelah selesai di dempul, kemudian aplikasi surfacer, teknisi yang melakukan pengamplasan surfacer juga melakukan scuffing yaitu mengamplas semua bagian bumper. Pada saat itulah ditemukan defect yang sangat banyak di area bumper yang tidak cacat.
Untuk mengatasi masalah yang timbul setelah top coat, maka teknisi ini melakukan pendempulan ulang di area yang kecil-kecil (sedangkan di bengkel tidak menyediakan touch up putty / combi filler dempul 1 komponen) sehingga pakai dempul standar. Supaya amplasan tidak luntur (karena areanya yang kecil) maka dipakai amplas halus dan air.
Nah.... makanya SOP nya di evaluasi supaya sebelum masuk ke surfacer tidak ada chipping yang terlewat.
Langganan:
Komentar (Atom)
